BAB III
PENUTUP
Dari pemaparan di atas, dapat diambil kesimpulan :
1. Nilai merupakan realitas abstrak dalam diri manusia yang menjadi daya pendorong terhadap sikap dan tingkah laku sehari-hari. Seseorang yang telah menghayati nilai kejujuran sebagaimana dijarkan oleh Islam akan terdorong untuk bersikap dan bertindak jujur kepada orang lain bahkan terhadap dirinya sendiri. Pendidikan nilai bertujuan untuk mengukir akhlak melalui proses knowing the good, loving the good, and acting the good, yaitu proses pendidikan yang melibatkan aspek kognitif, emosi, dan fisik, sehingga akhlak mulia bisa terukir menjadi habit of the mind, heart, and hands. Sehingga dengan adanya pendidikan nilai ini akan memunculkan generasi-generasi yang berwawasan luas dan berakhlaqul karimah.
2. Konsep penerapan pendidikan nilai dalam pendidikan Islam adalah dalam intergrasi intergrasi antara pendidikan nilai dengan bidang studi lainnya, sehingga dengan adanya intergrasi itu diharapkan akan memunculkan outcame yang tidak hanya mumpuni dalam bidang ilmu umum tetapi juga memiliki akhlak yang baik. Karena landasan filosofis pendidikan nilai adalah untuk menjawab pertanyaan tentang kegunaan pendidikan nilai, bagaimana manusia harus hidup dan bertindak berdasarkan nilai yang benar baik dalam perspektif masyarakat maupun dalam perspektif agama. Sebagai sebuah contoh adalah dalam pengajaran biologi dalam pendidikan Islam harus menggantarkan peserta didik pada keimanan terhadap Allah. Sehingga implikasi logisnya adalah guru bidang studi non agama dalam system pendidikan Islam juga harus memiliki komitmen terhadap pendidikan keimanan dan nilai-nilai lain yang terkait dalam bidang-bidang studi tertentu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar